Sunday, October 7, 2012

Tips Naik Pesawat Dengan Anak


We make people fly, itulah jargon dari Lion Air. Meski sering ada keluhan masalah ketepatan waktu, tak jarang orang tetap memilih penerbangan murah.  Maraknya penerbangan murah memungkinkan orang pergi menggunakan pesawat terbang. Beda dengan jaman saya masih kecil, untuk bepergian menggunakan pesawat, papa mama harus merogoh kantong dalam-dalam. Jadinya saya dan Dinar baru mersakan naik pesawat ketika di sekolah dasar, atau taman kana-kanak untuk Dinar.  Beda dengan Jeyson atau Gadis, sejak usia balita sudah merasakan naik pesawat.

Perlu disadari, melakukan perjalanan bukan semata untuk kepentingan anak. Mungkin bisa untuk satu urusan akhirnya anak kita ajak untuk melakukan perjalanan. Jeyson usia empat tahun sudah pernah terbang ke Kupang untuk sebuah urusan, bahkan Gadis sejak di dalam perut sudah pernah terbang juga. Bahkan untuk urusan liburan tidak sepenuhnya penentuan tujuan wisata dan sarana transportasi sepenuhnya atas keinginan anak. 

Pertimbangan orang tua untuk kepentingan anak jadi penting. Karena itu perlu dipertibangkan untuk anak tetap nyaman dan aman dalam perjalanan. Berikut ini tipsnya.

1.       Bawa bawaan seperlunya. Kadang orang tua ingin menyiapakan pakaian yang lengkap untuk anak, sehingga saat packing tersadar jika bawaan di koper penuh. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan cuaca dan aktifitas di tempat tujuan. Kalau ke daerah panas cukup bawa pakaian yang tipis, dan di daerah dingin sebaliknya. Pisahkan pakain ganti di perjalan dalam tas yang mudah untuk diakses, bisalnya dalam rangsel dan tempatkan di kabin pesawat. Tak jarang dalam peswat juga dingin, oleh karena itu siapkan jaket dan penutup kepala.
2.       Siapkan obat ringan. Obat ringan dan vitamin anak  perlu dikemas rapat dan tidak mudah tercecer.  Minya telon dan kayu putih sewaktu-waktu diperlukan jika anak mengalami gangguan dengan cuaca dan suhu. Tempatkan di rangsel dan kabin. Untuk masalah susu anak (bukan formula) kemaslah dalam wadah tertutup rapat untuk ukuran selama perjalanan saja, atau saat dalam pesawat saja. Dengan demikian susu tidak rusak bahkan terbuang.
3.       Ruang laktasi. Bagi ibu menyusui, perlu memastikan di bandara udara ada ruang laktasi. Biasanya ada papan petunjukkanya. Jika tetap kesulitan bisa tanyakan kepada petugas bandara. Menurut saya, fasilitas umum tanpa menyediakan ruang laktasi tidak masuk dalam kategori berkelas meskipun ada embel-embel Internasional.
4.        Perhatikan waktu feeding dan sleeping. Anak-anak biasanya tidak kenal kompromo dengan waktu makan dan tidur. Jeyson dan Gadis masuk dalam kategori anak yang terlambat makan. Mungkin terbawa dari saya yang tidak bisa tahan lapar hehehe. Kalau urusan tidur, gadis yang paling tidak bisa kompromi. Oleh karena itu perhatikaan saat jam anak waktunya tidur. Jika harus menunggu jadwal keberangkatan dan oada saat yang sama adalah waktu tidur anak, pastikan anak bisa tidur atau jika masih bisa ditahan bisa tidur dalam pesawat. Siapakan cemilan seperlunya. Dari pada beli di bandara yang belipat harganya, perlu beli secukupnyanya sebelum masuk bandara.
5.       Jika anak sudah mengenal bacaan dan gambar, bisa disipakan bacaan seperlunya. Tidak jarang anak rewel saat menunggu penerbangan. Sama seperti kita paling tepat adalah mengisi dengan membaca. Kalaupun kepepet tidak sempat bawa dari rumah, bisa manfaatkan inflight magazine atau beli di kios Koran dan majalah yang biasanya ada di bandara.
6.       Komunikasi. Anak sering kali dalam kabin pesawat merasa bosan. Oleh karena itu jika anak mulai bertanya dan ingin segera sampai perlu diinformasikan kapan akan sampai. Caranya dengan menunjukkan jam tangan jarum jam menunjuk angka berapa akan sampai.
7.       Ajak belajar bersama. Tidak ada sesuatu yang tidak dapat dipelajari oleh anak. Kita bisa kenalkan segala sesuatu yang ada dalam bangku pesawat. Biasanya anka banyak Tanya, maka kita juga harus rela untuk menjelaskan.  Misalnya cara menggunakan sabuk mengaman, membuka meja dan mengatur tempat duduk. Bisa juga kita kenalkan istilah-istilah dalam penerbangan. Biasanya anak di sekolah dasar bisa menyerap istilah check in, boarding, take off, landing, apron, taxi dst.
8.       Pelajari petunjuk keselamatan jika membawa anak-anak. Biasanya awak pesawat akan memperagakan cara penggunakan alat keselamatan. Perlu diperhatikan alat keselamatan , sperti oxygen mask digunakan pertama dulu oleh orang tua, baru kemudian anak-anak. Kira-kira Tujuannya agar orang dewasa bisa menolong anak-anak. Perhatikan fitur-fiturnya.
9.       Jangan pernah ragu untuk tanya awak kabin. Selama dalam peswat tak jarang anak-anak butuh sesuatu yang tidak kita prediksikan. Oleh karena itu jangan lupa tanya awak kabin. Dalam low cost carrier, biasanya inflight service sangat minimum, beda dengan Garuda yang menyediakan layanan lebih.  Namun, jangan ragu jika membutuhkan sesuatu, misalnya air panas untuk menyeduh bubur atau susu anak atau obat ringan yang bersifat mencegah.

Dengan persiapan dan kesadaran untuk menyiapakan anak dalam perjalanan menggunakan pesawat,  semua yang diharapkan dalam perjalanan bisa terwujud.

No comments:

Post a Comment