Sunday, October 21, 2012

Nasi telah menjadi Bubur (Ayam)

Nasi telah menjadi bubur, peribahasa yang artinya sudah terlanjur, tak dapat diubah lagi. Tapi kalau nasi sudah jadi bubur ayam enak juga kok. Kalau pagi dan tidak sempat sarapan di rumah, boleh dicoba salah satu menu yang layak untuk sarapan. Bubur Palagan di Kayu Putih Tengah dan  Bubur Ayam di emperan KFC Cikini. Saya bisa cicipdua bubur itu karena disesuaikan dengan jalur perjalanan ke kantor tiap Senin – Jumat, dan ke kampus tiap Sabtu.

1.       Bubur Ayam Palagan – Jl, Kayu Putih Tengah.

Dari pada bingung, patokan yang bisa dijadikan acuan cari lokasi Bubur Palagan ini di seberang pom bensin Jl. Raya Kayu Putih. Gerobak dan tenda terpal sebagai tempat berjualan. Bubur ayam yang disiram kuah olahan ayam dengan cita rasa semur ini ditaburi potongan cakwe, seledri, bawang goreng, jamur olahan dan tentunya suwiran ayam kampung. Lembutnya bubur berpadu dengan aneka taburan ketika di dalam mulut menambah nikmatnya bubur ayam yang rasnaya gurih ini. Ada pilihan usus, ati ampla, uritan, telor dewasa sebagai lawannya uritan dan jantung ayam yang tentunya dimasak semur. Harga dan rasa sepadan, apalagi porsinya cukup besar.


2.       Bubur Ayam di emperan KFC Cikini

Tiap Sabtu ketika perjalanan ke kampus di daerah Menteng, saya pernah coba turun di Stasiun Cikini. Tujuannya mencoba bubur ayam Cikini yang terletak di area parkir KFC Cikini. Silih berganti orang irang duduk dan meninggalkan di tenda terpal warna oranye ini sebagai salah satu indikator kalau bubur ayam ini sukup banyak peminatnya. Bubur ayam disajikan dengan taburan kacang, seledri, kerupuk  dan irisan ayam kampung ini dibandrol Rp 10,000 per porsi. Sambel kacang dalam botol yang disiapkan dalam botol di tiap meja sebagai penambah rasa. Lauk yang kerap bersanding dengan bubur ayam ini hampir sama dengan penjual bubur ayam lainnya. Tapi ada yang lain, yakni sate kuliut ayam. Rasanya saya cocok, dan porsinya pas dengan perut saya.  Selain bubur dan kuah kare yang gurih, taburan bawang merah gorengnya juga terbilang royal. Suwiran ayam juga ukurannya tidak minimalis sekali. Tidak salah kalau dicoba.

Tidak selamanya nasi yang sudah jadi bubur itu tidak enak, tidak salamanya sesuatu yang sudah terlanjur dan tidak bisa diubah lagi berarti kiamat :)

No comments:

Post a Comment