Nasi telah menjadi bubur, peribahasa yang artinya sudah
terlanjur, tak dapat diubah lagi. Tapi kalau nasi sudah jadi bubur ayam enak
juga kok. Kalau pagi dan tidak sempat sarapan di rumah, boleh dicoba salah satu
menu yang layak untuk sarapan. Bubur Palagan di Kayu Putih Tengah dan Bubur Ayam di emperan KFC Cikini. Saya bisa
cicipdua bubur itu karena disesuaikan dengan jalur perjalanan ke kantor tiap
Senin – Jumat, dan ke kampus tiap Sabtu.
1.
Bubur Ayam Palagan – Jl, Kayu Putih Tengah.
Dari pada bingung, patokan yang bisa dijadikan acuan cari lokasi Bubur
Palagan ini di seberang pom bensin Jl. Raya Kayu Putih. Gerobak dan tenda
terpal sebagai tempat berjualan. Bubur ayam yang disiram kuah olahan ayam dengan
cita rasa semur ini ditaburi potongan cakwe, seledri, bawang goreng, jamur
olahan dan tentunya suwiran ayam kampung. Lembutnya bubur berpadu dengan aneka
taburan ketika di dalam mulut menambah nikmatnya bubur ayam yang rasnaya gurih
ini. Ada pilihan usus, ati ampla, uritan, telor dewasa sebagai lawannya uritan dan
jantung ayam yang tentunya dimasak semur. Harga dan rasa sepadan, apalagi
porsinya cukup besar.
2.
Bubur Ayam di emperan KFC Cikini
Tiap Sabtu ketika perjalanan ke kampus di daerah Menteng, saya pernah
coba turun di Stasiun Cikini. Tujuannya mencoba bubur ayam Cikini yang terletak
di area parkir KFC Cikini. Silih berganti orang irang duduk dan meninggalkan di
tenda terpal warna oranye ini sebagai salah satu indikator kalau bubur ayam ini
sukup banyak peminatnya. Bubur ayam disajikan dengan taburan kacang, seledri,
kerupuk dan irisan ayam kampung ini
dibandrol Rp 10,000 per porsi. Sambel kacang dalam botol yang disiapkan dalam
botol di tiap meja sebagai penambah rasa. Lauk yang kerap bersanding dengan
bubur ayam ini hampir sama dengan penjual bubur ayam lainnya. Tapi ada yang
lain, yakni sate kuliut ayam. Rasanya saya cocok, dan porsinya pas dengan perut
saya. Selain bubur dan kuah kare yang
gurih, taburan bawang merah gorengnya juga terbilang royal. Suwiran ayam juga
ukurannya tidak minimalis sekali. Tidak salah kalau dicoba.
Tidak
selamanya nasi yang sudah jadi bubur itu tidak enak, tidak salamanya sesuatu
yang sudah terlanjur dan tidak bisa diubah lagi berarti kiamat :)
No comments:
Post a Comment