Thursday, April 26, 2012

KICK IN THE MIXnya Messi, Torres, Lampard dan Drogba

“Football is about making mistakes. Who makes the most, loses the game”, kata Johan Cruyff

Bermain cantik, lebih unggul penguasaan bola, unggul jumlah pemain dan pemain sekelas Messi tidak cukup untuk membawa Barca lolos ke final Liga Champion. Memang menumpuk pemain di daerah pertahanan, bagai menutup gawang dengan kontainer tidak ada yang salah dalam sepak bola untuk mempertahankan kemenangan seperti yang Chealsea. Tim yang paling sering melakukan kesalahan akan kalah dalam pertandingan.

Messi dan Drogba seakan menunjukkan kemampuan terbaik seperti dalam iklan televisi Pepsi versi Kick In The Mix. Iklan dengan konsep konser musik dan sepak bola. Tapi konser music tetap konser musik. Sepak boila tetap sepak bola di mana setiap pertandingan ada kisah kalah dan menang. Bagi Messi tentu kecewa, tapi untuk Torres, drogba, dan Lampard senang bisa mengantar timnya lolos ke final. Tapi dalam iklan Pepsi ini siapa?



Lebih keren mana iklan televisi ini atau semi final Liga Champion antara Chelsea vs Barcelona? :)

Doksologi di Ibadah Paska Subuh

Ibadah Paska Subuh di halaman gereja diakhiri dengan doksologi, mengambil saat teduh dan dilanjutkan dengan jabat tangan oleh seluruh jemaat. Lamat-lamat dari jauh terdengar kumandang adzan subuh dari masjid. Indahnya Indonesia!!

Setelah melewati masa disebut triduum (trihari kudus) yaitu Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Sunyi. Saya, Lia, dan Jeyson mengikuti ibadah Paska Subuh di GKI Depok. Sementara Gadis di rumah dulu karena masih terlalu pagi untuk dia karena akan kegiatan khusus untuk seusianya pada pukul sepuluh. Ibadah Paska Subuh didahului dengan rangkaian masa prapaska sepanjang 40 hari. Hitungannya 6 minggu kali 6 hari ditambah 4 hari, jatuh Rabu yg disebut Rabu Abu. Rabu Abu diisi denga doa pertobatan dan dimaknai sebagai awal puasa. Biasanya dahi diolesi abu yang berasal dari daun palma dari Minggu Palmarum tahun lalu. Minggu Palmarum atau disebut juga minggu sengsara (minggu keenam pra paska), mengenang saat Yesus masuk ke Yerusalem dengan menaiki keledai beban muda disambut dengan daun palma. Lebih detailnya hal itu diatur dalam masa Paska dalam Tahun Liturgi. Gereja barat dan timur merayakan paska pada tanggal berbeda. Gereja Timur memakai sistem Julian pada 5 Mei dan Gereja Barat menggunakan sistem Gregorian pada 8 April. Sejarah panjang kehidupan gereja yang menjadikan lahirnya keberadaan Gereja Timur dan Gereja Barat. Usaha menyamakan tanggal paska timur dan barat terus diusahakan memang belum berhasil, namun kesadaran ke arah sana makin membesar.

Ibadah tidak dilakukan dalam gedung seperti biasanya, tapi dilakukan di pelataran gereja. Pagi yang diselimuti gelap ini merujuk pada peristiwa di Alkitab, di mana Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome datang ke kubur Yesus. Mengapa tiga wanita itu? Kemana para laki-laki yang gagah perkasa membela Yesus dengan memotong telinga saat tentara Romawi menangkap? Kemana orang-orang yang berteriak, “Hosana” ketika beliau masuk Yerusalem? Hosana berarti "selamatkanlah kami" ... diteriakkan oleh orang banyak yang beberapa hari sesudahnya berteriak "salibkan Dia" . Kemanakan para murid yang selalu menyertaiNya selama ini? Menarik untuk memperhatikan keberadaan tiga wanita yang karena cintanya kepada Kristus dengan segala kesadaran dan nalurinya datang ke kubur di saat yang lain dalam ketakutan. Kedatangan mereka ke kubur Yesus mendapati pintu kubur terbuka dan Yesus sudah bangkit. Bukan hanya dalam peristiwa itu, mungkin jaman sekarang kita juga perlu perhitungkan keberadaan wanita yang identik dengan sosok yang lemah dan penakut. Namun dalam renungan pagi itu sebaliknya, yakni sosok yang memiliki kesadaran yang tinggi akan sebuah tanggung jawab dan kemampuan untuk memikirkan hal-hal yang tidak dipikirkan oleh laki-laki. Pada jaman sekarang kesadaran berbagi tanggung jawab dan memberi ruang pada wanita akan itu semakin besar. Kubur kosong bukan sekedar dimaknai laksana recital sebuah drama biasa, tapi memberi harapan ditengah para murid yang hopeless diganti harapan baru. Bukankah kita juga selalu wishful ada yang lebih baik dari sekarang?

Ibadah Paska Subuh kami akhiri dengan doksologi, mengambil saat teduh dan dilanjutkan dengan jabat tangan oleh seluruh jemaat, lamat-lamat dari jauh terdengar kumandang adzan subuh dari masjid.Mungkin ini jarang ditemui di negara lain selain di Indonesia. Indahnya Indonesia!!

Saturday, April 14, 2012

Saya (juga) Perlu Belajar Kepentingan Terbaik Anak

Anak yang berhadapan dengan hukum mayoritas merupakan anak yang memiliki orang tua. Orang tua mereka rata-rata bekerja, dan mayoritas dari mereka memiliki kejelasan tempat tinggal serta masih tinggal bersama orang tua mereka. Rata-rata anak yang menjalani proses hukum lahir dari keluarga yang kurang mampu, ini dilihat dari pekerjaan orang tua mereka yang rata-rata adalahpekerjainformal yang bergerak di kelas bawah. Demikian paparan peneliti LBH Jakarta Restaria F Hutabarat.

“Dalam penelitian kami, keberadaan orang tua, 4 persen tidak memiliki orang tua, 96 persen memiliki orang tua. Orang Tua bekerja, 17 persen tidak bekerja, 83 persen tidak bekerja. Timpat tinggal, 3 persen di jalanan, 4 persen bepindah-pindah, 9 persen bersama saudara, 84 persen di tempat orang tua, papar Restaria saat Launching Hasil Penelitian dan Seminar Situasi Anak Berhadapan Dengan Hukum dan Persepsi Aparat Penegak Hukum Terhadap Proses Anak Berhadapan Dengan Hukum, di Gedung LBH Jakarta, Rabu (11/4/2012).

Ironi memang jika keluarga sebagai ekologi mikro bagi tumbuh kembang anak tidak menjalankan fungsi dengan baik. Lebih lagi jika kegagalan lingkungan mikro sebagai dampak dari kegagalan lingkungan makro, yakni kebijakan ekonomi, sistem politik, kebijakan keamanan. Bahkan bisa juga sebagai akibat kegagalan lingkungan meso, yakni sekolah, tempat ibadah dan seterusnya.

Mengapa anak? Anak menanggung beban terberat masalah orang dewasa (keluarga,rohaniwan, masyarakat, negara). Sepertinya setiap kenaikan harga BBM juga perlu ada perhitungan khusus beban yang harus ditanggung oleh anak karena menyangkut kebutuhan nutrisi dan pendidikan. Kalau uang belanja dan tranportasi rumah tinggi sudah mepet, keperluan anak memiliki peluang untuk dicut off. Masa kanak-kanak merupakan jendela kesempatan yang tidak terulang, masalahnya terbawa sampai masa dewasa. Seberat apapun, which is good kepentingan terbaik anak perlu diupayakan.

*Keluarga bahagia semuanya sama, setiap keluarga yg tak bahagia itu tidak bahagia dg caranya masing-masing ["Anna Karenina" by Tolstoy]

Thursday, April 12, 2012

Cerita dari Kampung Berkerikil: Salam Bilogai


Cerita dari Kampung Berkerikil: Salam Bilogai

Video dari EnggageMedia yang menarik. Salam khas Bilogai, mungkin ini bukti exclusive breast feeding atau ASI penting untuk kehidupan dan bonding ibu dan anak.

Wednesday, April 11, 2012

ODHA : Hidup Mati Di Tangan Tuhan

Falsafah Jawa bibit bebet bobot sering digunakan sebagai ukuran untuk memilih calon menantu atau pasangan, baik laki–laki maupun wanita. Kurang lebihnya bibit untuk memastikan yang bersangkutan dari keluarga baik-baik dan memastikan anak siapa. Bebet untuk memastikan kesiapan ekonomi yang memastikan tidak akan kesulitan ekonomi dalam bahtera rumah tangga. Bobot untuk memastikan kualitas mempelai dalam menjalani kehidupan dan cukup terpelajar.

Terlepas itu masih relevan pada era saat ini, kurang lebih pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan membeli kucing dalam karung. Seperti layaknya sebuah klub bola yang belanja uang besar untuk membeli pemain berkelas tapi tidak kunjung memberi kontribusi apapun untuk tim. Bicara tentang pemain bola seperti itu saya ingat dengan Torres yang dibeli Chealsea dari Liverpool. Gol pertamanya baru tercipta pada pertandingan ke-14 atau setelah bertanding dengan total lebih dari 732 menit. Banyak factor yang mempengaruhi, diantaranya penyesuaian gaya permainan tim, komunikasi dalam tim, dan seterusnya.

Apakah dengan menimbang bibit bebet bobot akan menjamin segalanya berjalan baik-baik saja? Pernikahan diibaratkan naik sebuah roller coaster. Banyak hal yang sudah diketahui maupun belum diketahui akan muncul. Sifat asli akan muncul dalam perjalanan, tergantung bagaimana masing-masing pihak menyikapi perubahan.

Suatu ketika saya pernah bertemu dengan seorang wanita yang selalu termenung dan kemudian saya ketahui berstatus janda dengan satu anak dan keduanya positif HIV. Ibu itu tertular dari suami yang sudah meninggal enam bulan lalu. “Saya memang tidak tahu kalau suami saya terinfeksi HIV, memang sih saya tahu kalau dia nyuntik. Kalau bisa saya gali, saya akan gali kubur suami karena sudah tularkan ini” kata Ibu itu dengan semangat. Saya hanya bisa merespons dengan menganguk saja. Perdebatan akan muncul jika saya keberatan atau membela ibu itu. Perdebatan pihak yang salah dalam transmisi virus itu menurut saya tidak akan berakhir seperti mendiskusikan mana yang dahulu antara telor atau ayam. Menerima pasangan apa adanya akan lebih memotivasi pasangan dan diri sendiri untuk terus melanjutkan. Mungkin orang terdekat Robert Rayford juga kaget ketika harus meninggal dunia pada usia 16 tahun karena tidak berfungsinya sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan infeksi oportunistik. Baru pada tahun-tahun selanjutnya diketahui bahwa penyebabnya adalah HIV. Pada saat itu juga tidak ada yang disalahkan atau didiskriminasikan karena pengidapnya. Hasil penelitian yang mengungkap transmisi diantaranya penggunaan peralatan medis dan perilaku seks dan pengobatan virus tersebut membuat stigmah tersendiri.

Bukankah life must go on? Memang ada beberapa yang mengatakan bahwa ini sebagai kutukan, meskipun tidak benar. Tapi penelitian terus dilakukan untuk penanganan ini. Bagi yang terjangkit juga telah mendapatkan ART yang menurut pendapat pribadi saya sama seperti penderita diabetes, kolestrol. Kemenag kita, Dahlan Iskan yang belakangan ini ngamuk di gerbang tol (semoga bukan karena lupa minum obat darah tinggi ya Pak hehehehe) juga mengaku harus minum obat setiap pagi sebagai konektor hati barunya. Layaknya penderita diabetes yang disarahkan memperhatikan 3 J, jadwal- jenis –jumlah untuk pola makan seperti iklan Diabetasol atau yang berpotensi kolestrol tinggi memperhatikan opla makan. ODHA juga disiplin menjaga disiplin menjaga pola hidup. Bagi ODHA atau pasangannya yang menerima ART, pertama khususnya ibu pada masa awal kehamilan sampai menjelang kelahiran maka anaknya resiko tertular berkurang. Kedua, menurunkan resiko penularan sebesar 80% pada pasangan. Bukankah hidup mati ini ada di tangan Tuhan dan mengampuni lebih baik?

Jika masih ada cinta di hatimu
Maka maafkanlah segala kesalahan
Cintailah cinta

Bila kamu bisa ’tuk memaafkan
Atas kesalahan manusia
Yang mungkin tak bisa dimaafkan

Tentu Tuhan pun akan memaafkan
Atas dosa yang pernah tercipta
Yang mungkin tak bisa diampuni

* Cintailah Cinta - Dewa