Kalau ada yang bilang sabar itu ada batasnya, mungkin bisa
juga ada ungkapan kekuatan itu ada batasnya. Kalau menurut saya warga Jakarta pengguna
kendaraan umum seperti kereta api listrik yang kerap disebut commuterline atau
CL adalah manusia perkasa. Tidak laki-laki saja, perempuan pengguna CL menurut saya layak disebut sebagai sosok
yang perkasa. Keperkasaan itu muncul bukan tanpa alasan, tidak mengenal jenis
kelamin bahkan usia harus berjuang kurang lebih satu jam dalam himpitan gerbong
yang penuh sesak penumpang.
Himpitan dengan penumpang lain semakin menjadi beban ketika
pendingin tidak berfungsi. Posisi berdiri yang tidak dalam posisi tidak baik
bisa jadi masalah. Entah posisi telapak kaki kanan di sebelah mana, tellapak
kaki sebelah kiri di sebelah mana. Kadang untuk kemudian mengubah posisi untuk
lebih baik dan kuat berdiri dengan memindah posisi salah satu kaki juga sulit.
Saking padatnya.
Alasan lain yang membuat saya menyebut pengguna CL perkasa
dalam hal ketahanan menahan goncangan. Goncanyan bukan semata lintasan rel yang
tak rata, tapi kadang saat berhenti atau mulai jalan membuat isi kereta
bergoyang dan memberi efek domino bagi seisi kereta. Pengguna CL yang duduk
bukan berarti dalam bilangan perkasa. Mereka juga haru berjuang menahan panas
dan kadang menahan bau dari angin yang lepas hehehe.
Commuter line yang menghapuskan kelas AC dan Non AC menjadi pilihan
kelas pekerja dari kawasan Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi ke Jakarta.
Selain murah, PT. KAI sebagai pengelola CL menggunakan sistem tiket elektronik yang bisa diisi
ulang. Ada cerita unik lain dari penggabungan kelas AC dan Non AC yang juga
beda harga.
Ketahanan fisik bukan hanya diuji dalam betis yang tegang
menahan berat tubuh selama perjalanan, namun juga lengan dan bahu yang juga
turut bekerja sama dengan berpegangan pada besi, tali pegangan yang disediakan,
bahkan banner iklan promosi yang
kerap terjuntai menggantung bisa jadi pegangan. Untuk tetap tahan sampai akhir perjalanan
kerap harus bergantian antara tangan kanan dan kiri. Jika tangan kanan lelah,
tangan kiri bisa sebagai pengganti.
Manusia hidup untuk berjuang dan tetap perkasa. Namun ada
saatnya juga manusia merasa lelah dan butuh istirahat. Atau berganti dari
rutinitas setiap hari. Bayangkan kalau saya harus pegangan dengan salah satu
tangan, rasanya linu. Apa hidupmu sudah diberi ruang untuk istirahat dan
berganti sejenak dari rutinitas tiap hari? Selamat mengambil jatah cuti dan
libur akhir tahun.
No comments:
Post a Comment