
Setelah melewati masa disebut triduum (trihari kudus) yaitu Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Sunyi. Saya, Lia, dan Jeyson mengikuti ibadah Paska Subuh di GKI Depok. Sementara Gadis di rumah dulu karena masih terlalu pagi untuk dia karena akan kegiatan khusus untuk seusianya pada pukul sepuluh. Ibadah Paska Subuh didahului dengan rangkaian masa prapaska sepanjang 40 hari. Hitungannya 6 minggu kali 6 hari ditambah 4 hari, jatuh Rabu yg disebut Rabu Abu. Rabu Abu diisi denga doa pertobatan dan dimaknai sebagai awal puasa. Biasanya dahi diolesi abu yang berasal dari daun palma dari Minggu Palmarum tahun lalu. Minggu Palmarum atau disebut juga minggu sengsara (minggu keenam pra paska), mengenang saat Yesus masuk ke Yerusalem dengan menaiki keledai beban muda disambut dengan daun palma. Lebih detailnya hal itu diatur dalam masa Paska dalam Tahun Liturgi. Gereja barat dan timur merayakan paska pada tanggal berbeda. Gereja Timur memakai sistem Julian pada 5 Mei dan Gereja Barat menggunakan sistem Gregorian pada 8 April. Sejarah panjang kehidupan gereja yang menjadikan lahirnya keberadaan Gereja Timur dan Gereja Barat. Usaha menyamakan tanggal paska timur dan barat terus diusahakan memang belum berhasil, namun kesadaran ke arah sana makin membesar.
Ibadah tidak dilakukan dalam gedung seperti biasanya, tapi dilakukan di pelataran gereja. Pagi yang diselimuti gelap ini merujuk pada peristiwa di Alkitab, di mana Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dan Salome datang ke kubur Yesus. Mengapa tiga wanita itu? Kemana para laki-laki yang gagah perkasa membela Yesus dengan memotong telinga saat tentara Romawi menangkap? Kemana orang-orang yang berteriak, “Hosana” ketika beliau masuk Yerusalem? Hosana berarti "selamatkanlah kami" ... diteriakkan oleh orang banyak yang beberapa hari sesudahnya berteriak "salibkan Dia" . Kemanakan para murid yang selalu menyertaiNya selama ini? Menarik untuk memperhatikan keberadaan tiga wanita yang karena cintanya kepada Kristus dengan segala kesadaran dan nalurinya datang ke kubur di saat yang lain dalam ketakutan. Kedatangan mereka ke kubur Yesus mendapati pintu kubur terbuka dan Yesus sudah bangkit. Bukan hanya dalam peristiwa itu, mungkin jaman sekarang kita juga perlu perhitungkan keberadaan wanita yang identik dengan sosok yang lemah dan penakut. Namun dalam renungan pagi itu sebaliknya, yakni sosok yang memiliki kesadaran yang tinggi akan sebuah tanggung jawab dan kemampuan untuk memikirkan hal-hal yang tidak dipikirkan oleh laki-laki. Pada jaman sekarang kesadaran berbagi tanggung jawab dan memberi ruang pada wanita akan itu semakin besar. Kubur kosong bukan sekedar dimaknai laksana recital sebuah drama biasa, tapi memberi harapan ditengah para murid yang hopeless diganti harapan baru. Bukankah kita juga selalu wishful ada yang lebih baik dari sekarang?
Ibadah Paska Subuh kami akhiri dengan doksologi, mengambil saat teduh dan dilanjutkan dengan jabat tangan oleh seluruh jemaat, lamat-lamat dari jauh terdengar kumandang adzan subuh dari masjid.Mungkin ini jarang ditemui di negara lain selain di Indonesia. Indahnya Indonesia!!
No comments:
Post a Comment