
Memang doa Hernandez, pemain asal Meksiko dengan gol cepatnya tidak ada hubungannya secara langsung. Ada catatan gol lebih catatan gol yang lebih cepat dilesakkan oleh Nawaf Al Abed pada detik ke 2. Doa, gol dan hasil akhir pertandingan hanya Tuhan yang tahu. Terlepas ada tangan-tangan yang terlepas ada tangan-tangan yang tak terlihat ikut mengatur hasil akhir pertandingan. Wasit Howard Webb dalam kaitan pada pertandingan ini dipertanyakan intergritasnnya. Tapi tunggu dulu, dia juga tidak bisa bertindak sebagai tuhan yang menentukan hasil akhir dengan serta merta.
Hubungan doa dan usaha manusia untuk mendapatkan manusia sering menjadi perdebatan pemahaman sebuah keyakinan relegius. Satu pihak memahami doa menjadi pendukung sebuah usaha yang dilakukan. Satu pihak lain, memahami berdoa saja tanpa mementingkan usaha keras. Pada pihak lain lagi yang lebih ektrim memahami bahwa usaha keras kita lebih menentukan dari pada doa. Pertanyaannya, apakah ketika kita sudah berupaya dan berdoa keras, tapi hasil yang kita peroleh tidak sesuai dengan harapan artinya Tuhan tidak adil? Ironis jika pemahaman itu dibiarkan liar mempengaruhi pemikiran kita. Adanya banyak orang yang berusaha dan berdoa keras untuk hidupnya lebih baik, memperoleh kehidupan yang lebih banyak, tapi tetap diijinkan untuk berjuang hidup memenuhi kebutuhan hidupnya. Apa Tuhan salah? Ada banyak yang mempengaruhi, hidup diluar kita yang tidak membuka kesempatan memperolehnya. Keadilan, kejujuran, belas kasihan dan kearifan juga perlu dimiliki orang-orang disekitar kita untuk melihat apa yang diharapkan oleh Sang Pencipta bagi sesame manusia. Lantas mengapa Tuhan tidak memusnahkan manusia yang serakan dan berbuat jahat? Itu tetap menjadi rahasia Tuhan.
Lebih parahnya, jika kita tidak mau berusaha dengan keras dan tidak mau berdoa dengan keras. Pada jaman yang serba instan dan dipengaruhi budaya mcdonalisasi dengan mengharapkan segala sesuatu tersaji dengan cepat tanpa adanya usaha. Masih diperlukan doa dan usaha keras untuk melakukan yang terbaik daam hidup ini. Kalau ada ungkapan yang mengatakan, “untuk mencapai sukses, yang menentukan bakat 10% dan usaha keras 90%” Bagaimana kalau keduanya kita serahkan dalam doa?
Selamat Manchester United, Anda layak dapat bintang!!! Untuk Chelsea bukankan ada menit-menit pertandingan yang lain?

Jembatan Kahayan menjadi tetenger kota Palangkaraya. Jembatan dengan panjang 640 m dan lebar 9 meter dibangun 1995- 2001.
Kelotok atau perahu yang biasa digunakan melintas di Sungai Kahayan ternyata rata-rata mesin motor penggeraknya kalau dilihat mereknya diketahui buatan China.
Langit Minggu pagi yang masih menina bobokan penghuni DAS Kahayan yang memiliki panjang 250 KM.
Kehidupan sungai pagi sudah dimulai dengan ritual yang relatif sama dilakukan oleh manusia dimana saja, yakni ke WC.

Secara fisik mereka anak yang gisinya cukup. Palangkaraya berlimpah ikan dan sayur rotan konon memiliki kandungan protein yang tinggi. Paling tidak sejak kecil mereka sudah mengkonsumsi makanan itu. Tidak ada yang salah dengan nutrisi mereka. Situasi Wahyu dan Wahyu lainnya harus ada yang memikirkan. Impian saya disana banyak lahan yang bisa digunakan sebagai lapangan bola, kita dididik mereka dengan berbagai pengetahuan dan sepak bola. Berharap dari Palangkaraya lahir pemain sepak bola tangguh. Ayo Kak!!